ratna magalih
Rabu, 26 November 2025, November 26, 2025 WIB
Last Updated 2025-11-26T10:36:49Z
NewsTapteng

Duka di Tengah Banjir dan Longsor Sibolga–Tapteng, Komunikasi Terputus, Satu Keluarga Ditemukan Meninggal

banner 717x904
Duka di Tengah Banjir dan Longsor Sibolga–Tapteng, Komunikasi Terputus, Satu Keluarga Ditemukan Meninggal


SIBOLGA – Tapanuli Tengah | Hujan deras yang mengguyur wilayah Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) sejak dini hari memicu banjir dan tanah longsor di berbagai titik, Rabu (26/11). Bencana ini mengakibatkan kerusakan serius, jaringan komunikasi terputus, dan menimbulkan korban jiwa.

Banjir yang meluap dengan cepat merendam ratusan rumah penduduk, sementara sejumlah kawasan perbukitan mengalami longsor yang menutup akses jalan dan menelan area pemukiman. Kondisi ini menyebabkan aktivitas warga lumpuh dan menimbulkan kepanikan karena sulitnya mendapatkan informasi situasi terkini.

Di Desa Mardame, kecamatan ……, bencana tanah longsor menelan satu keluarga. Petugas bersama warga menemukan empat korban meninggal dunia—seorang ibu dan tiga anaknya—yang tertimbun material longsor di bagian belakang rumah.

Rumah tersebut sebelumnya tampak sunyi dan tidak merespons panggilan warga. Kecurigaan muncul setelah terlihat tumpukan tanah besar menutup sebagian bangunan. Setelah dilakukan pencarian manual dan evakuasi menggunakan alat sederhana, tim menyatakan seluruh penghuni rumah tidak selamat.


“Korban tidak sempat menyelamatkan diri karena longsor terjadi sangat cepat. Kondisi cuaca ekstrem memperlambat upaya evakuasi,” ujar salah satu relawan di lokasi.


Sampai berita ini diturunkan, pemerintah daerah bersama BPBD, TNI, Polri, Basarnas, relawan dan masyarakat masih terus melakukan evakuasi dan pendataan kerusakan. Namun keterbatasan alat berat, kondisi medan, serta terputusnya jaringan komunikasi menjadi tantangan besar di lapangan.

Banjir dan longsor juga memutus jalur transportasi dan mempengaruhi distribusi logistik. Ribuan warga masih bertahan di rumah masing-masing karena akses menuju titik pengungsian tidak dapat dilalui.

Pemerintah menghimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi potensi bencana susulan, terutama mengingat curah hujan diperkirakan masih akan tinggi dalam beberapa hari ke depan.

Di tengah suasana duka dan ketidakpastian, doa dan solidaritas mengalir dari berbagai daerah. Media sosial dipenuhi pesan dukungan dan tagar seperti #PrayForSibolga dan #PrayForTapteng, sebagai bentuk empati dan kepedulian terhadap para korban.

Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan untuk menghadapi cobaan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar